Selasa, 17 November 2015
Sebagai pasukan khusus di TNI Angkatan Darat, Korps Pasukan Khusus (Kopassus) punya tugas berat mulai dari gerak cepat di medan perang, menembak dengan tepat, pengintaian, hingga kemampuan antiteror.Beragam prestasi apik dicatat Kopassus, di antaranya penumpasan DI/TII, operasi militer Permesta, penumpasan G30S/PKI, operasi Trikora dan Dwikora, operasi Pepera di Irian Barat, dan Operasi Seroja di Timor Timur.Kopassus juga berhasil saat membebaskan sandera di Bandara Don Muang Thailand, pembebasan sandera oleh perompak Somalia, operasi pembebasan sandera di Mapenduma, serta beragam operasi lainnya.Dikenal dengan pasukan baret merah, Kopassus memiliki motto Berani, Benar, Berhasil. Secara resmi, nama Kopassus digunakan sejak 26 Desember 1986.Sebelumnya, Kopassus sempat memakai beragam nama, di antaranya Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), Pusat Pasukan Khusus AD (Puspassus AD), dan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).Dalam menjalankan tugasnya, Kopassus biasanya tidak melibatkan banyak personel. Mereka lebih banyak bergerak secara tersembunyi dan rapi. Hal itu berbeda dengan infanteri lain yang melibatkan banyak personel dalam operasinya.Anggota Kopassus memiliki kemampuan bertempur jarak dekat dan jauh, baik menggunakan senjata atau tanpa senjata. Mereka juga mampu bertempur dalam segala medan, baik di darat, laut, maupun udara. Kemampuan intelijen dan pengintaian juga jadi kesatuan yang melekat pada setiap individu.Untuk jadi bagian Kopassus, setiap orang wajib memiliki kemampuan fisik dan intelektual yang baik. Bahkan dari segi fisik, anggota Kopassus harus punya ketahanan yang luar biasa.Beragam pendidikan keras pun harus diterima anggota Kopassus selama berbulan-bulan. Mental dan fisik mereka digembleng agar jadi prajurit tangguh.Salah satu yang terberat dalam proses latihan adalah harus bisa berenang sejauh 2 kilometer tanpa henti. Mereka juga harus berenang ponco menyeberangi selat dari Cilacap ke Nusakambangan.Simulasi perang melawan musuh juga jadi bagian yang wajib dicicipi. Jika ada yang tertangkap 'musuh', yang bersangkutan harus siap-siap mengalami penderitaan.Mereka akan disiksa selayaknya tawanan perang. Hantaman, tendangan, hingga benda-benda keras mendarat di tubuh harus diterima anggota Kopassus. Mereka diinterogasi layaknya musuh yang menyusup ke markas lawan. Hal itu bisa terjadi berhari-hari.Meski penyiksaan tawanan perang dilarang dalam Konvensi Jenewa, hal itu sengaja dilakukan agar para prajurit Kopassus bisa menghadapi berbagai kemungkinan. Singkatnya, prajurit Kopassus akan siap dengan segala risiko pertempuran, termasuk penyiksaan yang bisa saja dilakukan secara terselubung maupun terbuka oleh musuh.Sementara sebagai pasukan elit, Kopassus jelas sangat membanggakan. Beragam prestasi dan pengakuan dunia disematkan pada Kopassus. Berikut ini beberapa prestasi Kopassus dilansir Okezone dari berbagai sumber:1. Membebaskan penumpang pesawat Garuda Indonesia yang disandera teroris pada tahun 1981. Lima teroris menyamar sebagai penumpang dalam pesawat rute Jakarta-Palembang-Medan. Pembajakan selama empat hari itu pun berhasil diatasi.2. Kopassus menempati urutan dua di bawah Delta Force USA dari 35 dalam hal keberhasilan dan kesuksesan operasi militer pada pertemuan Elite Forces in Tactical, Deployment and Assault di Wina Austria.3. Kopassus dinobatkan Discovery Channel Military sebagai pasukan elit terbaik ketiga dunia pada 2008 di bawah Special Air Force Inggris dan Mossad Israel.4. Kopassus dipercaya melatih pasukan elit berbagai negara. Salah satunya pasukan Paspampres Kamboja. Negara-negara di Afrika Utara hingga Barat juga dilatih oleh Kopassus.
BANDUNG -
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar